Jumat, 08 Februari 2013

Anak Ceriwis, Anak Cerdas, Benarkah!

Apakah buah hati Ibu yang berusia 5 tahun sudah semakin aktif berkomunikasi? Bertanya hal-hal yang lebih kompleks atau sudah dapat berbicara dengan bahasa asing ?

Banyak bertanya dan aktif mencoba berbagai kosa kata baru adalah salah satu tanda awal kejutan cerdas si Kecil, Bu. Saat usia buah hati semakin bertambah, dan biasanya pertanyaan yang diajukannya pun semakin kritis dan “kompleks” untuk dijawab. Misalnya, “Dari mana asalnya adik bayi?”, atau “Mengapa kalau malam tidak ada matahari?”. Di lain waktu, mungkin ia juga bertanya “Kenapa kita harus tidur?”.

Beberapa orang tua yang berkonsultasi kepada saya sering kali mengaku kewalahan menjawab berbagai pertanyaan unik dari buah hati mereka. Tidak sedikit orang tua yang memilih “jalan aman” untuk memuaskan keingintahuan si Kecil. Biasanya mereka akan menjawab, “Ya, memang begitu, Nak ” atau “Ya, sudah dari sananya seperti itu, Nak”.

Menurut saya, respon orang tua yang kurang bersemangat sangat tidak disarankan. Sebab, respon seperti itu akan meredupkan kejutan cerdas si Kecil yang baru mulai berekplorasi dengan bahasa, berkomunikasi serta perkembangan kecerdasannya yang semakin meningkat. Langkah paling bijak yang bisa Ibu terapkan ialah menanggapi pertanyaan kritis si Kecil secara positif dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun pertanyaannya sangat “unik”. Arahkan juga si Kecil untuk senantiasa berbicara sopan dan tidak mengganggu orang lain. Respon yang baik akan membantu proses berpikir dan pemahaman si Kecil kelak. 
Bagaimana jika si Kecil belum puas? Saran saya tetaplah bersabar untuk meladeni serbuan pertanyaan cerdas dari si Kecil. Lebih rajin membaca buku atau mencari informasi di internet, sangat dianjurkan agar wawasan dan pengetahuan Ibu semakin bertambah. Dengan begitu, Ibu semakin optimal membantu stimulasi perkembangan otak si Kecil.

Berdasarkan pengamatan saya, kemampuan verbal si Kecil sangat dipengaruhi oleh dua hal yang saling mendukung, yaitu nutrisi yang diterima oleh otaknya dan kebutuhan stimulasi yang terpenuhi. Maka penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan menyajikan makanan dengan menu yang seimbang, yaitu makanan yang mengandung cukup karbohidrat, lemak, protein dan vitamin-mineral serta air. Selain itu berikan selalu stimulasi kepada anak dengan bermain bersama dengan orangtua, interaksi antara anak dan orangtua sangatlah penting bagi anak termasuk saat memberikan makan anak.

Agar kejutan kecerdasan si Kecil lebih maksimal, dianjurkan Ibu memberikan si Kecil susu yang mengandung Isomaltulosa. Menurut pengalaman saya sebagai tim uji klinis kandungan susu, zat karbohidrat alami seperti Isomaltulosa dapat memberikan asupan energi yang bertahan lebih lama bagi otak si Kecil. Dengan begitu Si Kecil akan lebih mudah berkonsentrasi dan mengingat apa yang sudah ia pelajari.
Ayo Bu, dukung terus  perkembangan si Kecil dengan memperhatikan lebih lanjut kejutan cerdas si Kecil lainnya.

sumber : http://www.ibudanbalita.com/kejutancerdas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar